Konfigurasi DHCP Server Debian 9.5 Via Virtualbox
September 27, 2020Hallo teman-teman, jadi kali ini saya akan membahas tentang konfigurasi DHCP server pada debian. Sebelumnya yuk simak pembahasan berikut...
DHCP Server
DHCP Server adalah sebuah akronim atau kepanjangan dari Dynamic Host Configuration yang memungkinkan suatu perangkat dapat menyebarkan ip secara otomatis ke perangkat client tanpa perlu mensetting manual terlebih dahulu, dengan catatan menggunakan ip yang sama dengan yang sudah di daftarkan.
> Alat-alat yang dibutuhkan :
Virtualbox
Instalasi Debian 9.5
Instalasi Client Windows 10
> Langkah-langkah konfigurasi:
1.Langkah pertama sebelum memulai virtual, disini saya menggunakan 2 interface yaitu Bridge Adapter yang digunakan untuk menginstall paketnya dan Host Only untuk mengarahkan ke interfaces yang kita gunakan untuk dhcp nanti
3.Kita install packet terlebih dahulu menggunakan perintah nano/etc/apt/sources.list
4. Selanjutnya kita taruh repository local, saya menggunakan repository dari website, klik disini
5.Lalu saya akan mengupdate repositorynya dengan perintah apt-get update
6. Setelah itu kita Install paket dhcpnya terlebih dahulu menggunakan apt-get install iscp-dhcp-server-ldap
7. Langkah berikutnya kita masuk kedalam directory /etc/dhcp/ lalu kita backup terlebih dahulu file dhcpd.conf dengan perintah cp dhcpd.conf dhcpd.conf.backup
8. Ketik nano dhcpd.conf
9. Kita edit file dhcpd.conf
Notes:
-Langkah pertama kita klik ctrl+w lalu kita cari tulisan slightly
-Kita isi subnet dengan nama ip dan netmask yang mau kita gunakan.
-Range digunakan untuk mendaftarkan ip berapa yang mau kita pakai untuk client nantinya.
-option name dns-nameservers untuk mendaftarkan dns nya bisa berupa ip yang mau kita gunakan atau nama dnsnya.
-Routers digunakan untuk mendaftarkan ip gateway.
-Broadcast ip yang digunakan untuk client sampe berapa batasnya.
10. Ketik nano /etc/default/isc-dhcp-server untuk mengedit isinya
11. Kita edit menjadi nama interface yang kita ingin jadikan sebagai dhcp server, disini saya menggunakan enp0s8
12. Disini kita ubah ip address sesuai dengan ip server yang kita mau, menggunakan perintah nano/etc/network/interfaces
Notes : disini saya menggunakan 2 interfaces, yang pertama (enp0s3) sudah secara default karena terhubung dengan internet yang saya gunakan dan interfaces yang kedua (enp0s8) untuk dhcp nantinya. Kalau misalnya gagal pada auto enp0s8 ganti saja menjadi enable enp0s8
13. Kemudian kita ganti file resolv.conf dengan perintah nano /etc/resolv.conf
Note:
-name server adalah ip server yang digunakan
-search adalah nama domain yang akan digunakan
-name server kedua adalah ip dari google
14. Kita restart networknya terlebih dahulu menggunakan perintah /etc/init.d/networking/restart
15. Kita restart paket dhcp server dengan perintah systemctl restart isc-dhcp-server
PENGUJIAN PADA CLIENT (DHCP)
1. Pastikan bahwa interfaces yang digunakan oleh debian dan windows client adalah Host Only Adapter dan ganti modenya menjadi Allow all>OK
-Debian DHCP
2. Kemudian kita lihat apakah sudah berhasil atau belum, jika seperti ini berarti tandanya sudah berhasil
-Client 1
-Client 2
-Client 3
PENGECEKKAN PADA SERVER
Kita masuk kedalam dhcp server yang tadi, kemudian ketikkan perintah dhcp-lease-list
KONFIGURASI IP STATIC PADA SERVER
1.Langkah pertama kita cek terlebih dahulu MAC-Address Client yang akan kita mau daftarkan nantinya
2. Lalu kita ke nano dhcp.conf
-Kita klik ctrl+w sehabis itu cari kata host fantasia
-Kemudian ganti mac-addressnya menjadi mac-address client yang mau kita daftarkan
-tambahkan ip address yang mau kalian gunakan
3. Setelah itu kita Restart network /etc/init.d/networking restart
4. Selanjutnya kita restart juga servernya dengan perintah systemctl restart isc-dhcp-server
5. Lakukan pengujian pada client
-----Sekian Terima Kasih------
0 Post a Comment