Lab 1.6 (Backup-Restore) & (Export-Import)

Hallo kalian semua! Jadi pada pembahasan kali ini saya akan menjelaskan tentang bagaimana cara membackup, merestore, export dan juga import data konfigurasi yang sebelumnya dibuat. Simak langkah-langkahnya yaa!

Backup-Restore (.backup)

Konfigurasi backup ini digunakan untuk menyimpan semua konfigurasi dan juga mencegah kehilangan data apabila melakukan kesalahan seperti mereset routernya. Konfigurasi ini juga sangat berguna pada suatu perusahan-perusahan apabila suatu perusahaan membutuhkan banyak AP dengan melakukan konfigurasi ini maka kita tidak harus mengkonfigurasi semuanya, kita bisa lakukan backup lalu di restore kembali. Backup merupakan backup yang terenkripsi.

1. Langkah yang pertama kita lakukan konfigurasi ip address untuk routernya. Fungsinya adalah untuk melakukan pengujian ketika konfigurasi ip nya dihapus, kita akan menguji apakah konfigurasi  restorenya berhasil atau tidak. Selain itu juga konfigurasi ip address ini juga bisa digunakan untuk remote ftp. Ketikan perintahnya yaitu ip address add address=192.168.28.1/24 interface=ether1 kemudian kita lakukan pengecekan di ip address print 

4.  Selanjutnya sama seperti yang tadi, saya akan menghapus konfigurasi ip addressnya dengan menggunakan perintah ip address remove numbers=0 jika sudah kita check menggunakan perintah ip address print disini kita bisa lihat bahwa konfigurasi ip address sudah dihapus

5. Setelah itu kita lakukan konfigurasi Import file Export yang sudah kita buat tadi dengan menggunakan perintah import file-name=nida-export.rsc disini dapat terlihat bahwa file sudah berhasil di import ke router

6. Kemudian kita check apakah konfigurasi Import berhasil atau tidak menggunakan perintah ip address print bisa kita lihat disini ip address sudah ada kembali, sama dengan konfigurasi yang sebelumnya kita buat.

 Lab 1.5 Management Service (Enable, Disable, Port and Available From)

Hallo kalian semua, jadi pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan bagaimana cara untuk mengkonfigurasi management service yang diantaranya terdiri dari enable, disable, mengganti port dan juga menambahkan ip address pada akses remotenya. Tujuan konfigurasi ini adalah untuk mengamankan router mikrotik.

Management Services adalah beberapa layanan yang ada pada router yang dapat kita gunakan untuk mengakses router yang kita pakai. Disamping itu juga Management Services ini juga dapat digunakan untuk mengaktifkan-menonaktifkan layanan remote access, mengganti port default layanan remote access menjadi port yang sudah kita tentukan juga menambahkan ip address pada layanan services.

Disable-Enable

1. Untuk menonaktfkan atau disable suatu akses remotenya kita check terlebih dahulu akses remote apa saja yang tersedia menggunakan perintah ip service print kemudian disini saya akan menonaktifkan akses remote yang telnet menggunakan perintah ip service disable numbers=0, numbers 0 ditunjukkan untuk telnet. Jika kita check kembali maka tampilan pada telnet adalah XI atau disabled n invalid

2. Sebelum kita melakukan pengujian dengan telnet kita check terlebih dahulu ip yang kita gunakan yaitu dengan menggunakan perintah ip address print

3. Kemudian kita check apakah kita masih bisa meremote mikrotik menggunakan telnet atau tidak dengan klik windows+r selanjutnya ketik cmd kemudian ketik perintah telnet 192.168.88.1 (sesuaikan dengan ip yang kalian punya). Tampilan berikut artinya kita tidak berhasil meremote mikrotik menggunakan telnet dikarenaka kita sudah menonatifkan telnetnya.

4. Selanjutnya untuk mengaktifkan telnet kembali caranya dengan mengetikan perintah ip service enable numbers=0 kemudian kita check terlebih dahulu menggunakan perintah yang sama yaitu ip service print jika hasilnya seperti berikut maka artinya kita sudah berhasil mengaktifkan atau enable telnet

Changing Port

1. Selanjutnya kita mengubah suatu port, disini saya akan mengubah port service www. Pada umumnya www menggunakan port 80 kemudian disini saya akan mengubahnya menjadi port 2828 dengan menggunakan perintah ip service set numbers=2 port=2828

3. Selain webfig, kita juga bisa mengubah port telnet yang pada defaultnya menggunakan port 23 disini saya akan ubah menjadi 2825 dengan menggunakan perintah ip service set numbers=0 port=2825

Lab 1.4 RouterBOOT (Firmware, Identity, User Management and SSH-PuttyKeygen)

Hallo kalian semua, jadi pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan bagaimana cara untuk mengecek versi router yang digunakan, mengkonfigurasi identity suatu router, mengkonfigurasi user management di router, dan juga mengkonfigurasi ssh-Putty keygen. RouterBOOT merupakan suatu konfigurasi dasar pada router.

RouterOS identity

1. Langkah yang pertama kita lakukan konfigurasi identity di router yang kita gunakan agar mudah dikenali dengan mengetik perintah system identity set name=Nida 

2. Setelah itu kita bisa melakukan pengecekan dengan 3 cara yaitu melihat identitasnya disebelah admin pada new terminal

3. Selanjutnya kita bisa juga mengecek pada tampilan atas aplikasi winbox

4. Terakhir, kita juga bisa melihat identitasnya pada tampilan login box

Konfigurasi Management Users:

Full

1. Kita tambahkan user group full dengan perintah user add group=full name=nidafull password=nida1234 setelah selesai kita check dengan menggunakan perintah user print disini dapat terlihat bahwa konfigurasi user yang kita lakukan sudah berhasil 

2. Setelah itu kita kembali login dengan menggunakan user yang sudah kita konfigurasi tadi, buka winbox, lalu kita login menggunakan mac-address, setelah itu kita masukan login dengan user yang kita buat tadi dan passwordnya juga sama seperti yang sudah kita konfigurasi tadi, setelah itu klik connect

3. Selanjutnya disini kita bisa lihat bahwa kita sudah berhasil login dengan group full. Kemudian disini ketika menggunakan full dapat kita lihat bahwa kita bisa menambah, menghapus, enable dan juga disable suatu konfigurasi.

Read

1. Mengubah user admin group full menjadi group read, dengan menggunakan perintah user edit admin group

2. Kemudian kita edit group full menjadi read, kemudian kita save dengan memgklik Ctrl+o

3. Selanjutnya kita check apakah konfigurasi yang kita lakukan berhasil atau tidak dengan menggunakan perintah user print dapat kita lihat bahwa group admin sudah berubah menjadi read

4, Kemudian kita buka winbox, login menggunakan mac-address, selanjutnya untuk user kita gunakan admin tanpa password lalu klik connect

5. Selanjutnya disini dapat kita lihat bahwa kita berhasil masuk dengan group read, pada group read disini hanya bisa membaca saja, ia tidak bisa menambah, menghapus, enable dan disable suatu konfigurasi.

Write

1. Kita tambahkan user group write dengan perintah user add group=write name=nidawrite password=nida5678 setelah selesai kita check dengan menggunakan perintah user print disini dapat terlihat bahwa konfigurasi user yang kita lakukan sudah berhasil 

2. Selanjutnya kita login menggunakan mac-address, kemudian user dan passwordnya samakan seperti yang sudah kita konfigurasi sebelumnya, kemudian klik connect

3. Dapat kita lihat bahwa kita berhasil masuk menggunakan group write, disini kita tidak dapat mengubah konfigurasi user management

4. Selanjutnya dibagian ip address terlihat bahwa kita bisa menambah, menghapus, enable dan disable konfigurasi

 

SSH-Puttykeygen

 

     

 

      

6. Kemudian kita buat privatekey dengan mengklik save private key

7. Selanjutnya kita save dengan typenya adalah .ppk (Putty Private Key Files) kemudian klik save

8. Buka aplikasi Winbox, System> users> SSH keys> Import SHH keys, kemudian kita isi usernya sebagai admin, masukan file publickeynya nidakeys.pub, lalu kita klik import SSH key

9. Setelah itu tampilannya akan seperti ini

CLI :

10. Selanjutnya kita lakukan pengujian dengan aplikasi Putty, masukan IP Address router yang digunakan 

11. Masukan private key yang telah disave tadi di bagian SSH>Auth kemudian klik open

12. Kita login sebagai admin jika berhasil tampilannya akan seperti ini