Lab 7.2 Simple queue : Total Akumulasi
Agustus 28, 2021Halo! jadi pada pembahasan kali ini saya akan menjelaskan bagaimana cara melakukan konfigurasi simple queue imitasi bandwidth untuk total ak...
Halo! jadi pada pembahasan kali ini saya akan menjelaskan bagaimana cara melakukan konfigurasi simple queue imitasi bandwidth untuk total akumulasi.
Total Akumulasi berfungsi untuk memberikan nilai max-limit terhadap client-client yang ada di jaringan kita, max-limit yang dimaksud adalah nilai download dan uploadnya sama besar. Penerapannnya biasa dilakukan di perusahaan-perusahaan ISP.
Setting Network VM
1. Langkah yang pertama disini kita akan melakukan penyettingan terhadap adapter network yang dipakai oleh virtual machine, terdapat 3 virtual machine yang saya pakai, yaitu untuk router, dan 2 client windows 7. Adapter network yang dipakai oleh router ada 2 yaitu adapter 1 terhubung dengan nat dan adapter 2 terhubung dengan host-only adapter #2. NAT berfungsi agar client terhubung dengan internet dengan menggunakan dhcp-client. Host-Only berfungsi supaya client-client yang terhubung dengan host-only ini hanya tergabung dengan host-only itu saja.
2. Kemudian untuk adapter network yang digunakan oleh Client-01 adalah host-only adapter #2 yang sama dengan router agar client terhubung dengan router
3. Selanjutnya begitu juga dengan Client-02 memakai host-only adapter #2 agar client terhubung dengan router
Konfigurasi Internet access
4. Kemudian disini kita melakukan pengecekan interface dengan menggunakan perintah interface print, dan dapat kita lihat bahwa terdapat 2 interface yang berjalan. Ether1 berjalan dan nantinya kita akan melakukan konfigurasi dhcp-client untuk meminta ip address dan Ether2 terhubung dengan client
5. Selanjutnya kita lakukan konfigurasi dhcp-client yang bertujuan untuk melakukan request terhadap ip address, perintahnya adalah ip dhcp-client add interface=ether1 disabled=no. Pastikan bahwa interface yang digunakan sudah kita setting nat. Selanjutnya jangan lupa untuk melakukan pengecekan dengan menggunakan perintah ip dhcp-client print dan dapat kita lihat bahwa router berhasil mendapatkan ip address yaitu 10.0.2.15 dengan menggunakan interface ether1
6. Setelah itu kita lakukan pengecekan apakah router sudah terhubung atau belum dengan internet, untuk pengecekannya kita lakukan ping ke google,com perintahnya adalah ping google.com dan dapat dilihat bahwa hasilnya adalah reply yang berarti router berhasil terhubung dengan internet
7. Kemudian kita buat ip address untuk interface yang menuju ke client, dengan menggunakan perintah ip address 28.28.28.1/24 interface=ether2 kemudian jangan lupa untuk melakukan pengecekan dengan menggunakan perintah ip address print dan dapat dilihat bahwa kita berhasil menambahkan ip address dengan menggunakan interface ether2
8. Selanjutnya kita lakukan konfigurasi Firewall Nat supaya ip private berubah menjadi ip public, dan client bisa terhubung dengan jaringan internet. Untuk konfigurasinya lakukan dengan menggunakan perintah ip firewall nat add chain=scrnat out-interfaces=ether1 action=masquerade. untuk out-interfaces pastikan bahwa interface yang didaftarkan adalah interface yang terhubung ke jaringan internet. Ip firewall nat berdasarkan source address akan di masqueradekan ke arah interface yang menuju ke luar yaitu ether1.
Client-01
9. Selanjutnya jangan lupa untuk melakukan konfigurasi ip address secara manual pada kedua client yang pertama untuk client satu terlebih dahulu, disini saya memakai ip address 28.28.28.2 dengan subnetmask /24 dan gateway 28.28.28.1
10. Kemudian saya akan melakukan ping terhadap ip gateway client terlebih dahulu, dengan mengetik perintah ping 28.28.28.1 dan dapat kita lihat bahwa hasilnya adalah reply yang berarti client dapat terhubung dengan router. Kemudian kita lakukan ping terhadap gateway yang ada di router kita yaitu 10.0.2.2 jika hasilnya reply berarti proses routing telah berhasil. Lalu kita melakukan ping terhadap google.com dan pastikan bahwa hasilnya adalah reply, dengan menggunakan perintah ping google.com yang berarti client terhubung ke jaringan internet dan terhubung dengan dns. Begitu juga ketika kita melakukan ping ke ip open source yaitu ping 8.8.8.8 hasilnya adalah reply, yang berarti kita terhubung ke internet
Client-02
11. Selanjutnya jangan lupa untuk melakukan konfigurasi ip address secara manual untuk client dua terlebih dahulu, disini saya memakai ip address 28.28.28.3 dengan subnetmask /24 dan gateway 28.28.28.1
12. Kemudian saya akan melakukan ping terhadap ip gateway client terlebih dahulu, dengan mengetik perintah ping 28.28.28.1 dan dapat kita lihat bahwa hasilnya adalah reply yang berarti client dapat terhubung dengan router. Kemudian kita lakukan ping terhadap gateway yang ada di router kita yaitu 10.0.2.2 jika hasilnya reply berarti proses routing telah berhasil. Lalu kita melakukan ping terhadap google.com dan pastikan bahwa hasilnya adalah reply, dengan menggunakan perintah ping google.com yang berarti client terhubung ke jaringan internet dan terhubung dengan dns. Begitu juga ketika kita melakukan ping ke ip open source yaitu ping 8.8.8.8 hasilnya adalah reply, yang berarti kita terhubung ke internet
Konfigurasi Queue Simple Total Akumulasi
Client-01 CLI
13. Sebelum kita lakukan limitasi bandwidth kita cek terlebih dahulu bandwidth yang kita dapat dari ISP berapa, jika kita belum melakukan limitasi bandwidth maka bandwidth yang digunakan masih defaultnya. Disini dapat kita lihat bahwa untuk upload (unggah) bandwidth yang kita dapatkan adalah 19,54 Mbps dan untuk download (unduh) 2,69 Mbps
14. Selanjutnya disini saya akan melakukan konfigurasi simple queue dengan menggunakan cli untuk client yang pertama, konfigurasinya adalah queue simple add name=client-01 target=28.28.28.2 total-max-limit=1M
name disini saya memakai client tujuan yaitu client-01, kemudian target disini karena kita ingin melakukan limitasi berdasarkan client berarti disini targetnya adalah ip address dari client tersebut yaitu 28.28.28.2 kemudian total-max-limit disini kita tentukan total max-limit untuk upload dan download yaitu disini saya sama-sama menggunakan 1M . Kemudian kita lakukan pengecekan dengan menggunakan perintah queue simple print dan dapat kita lihat bahwa kita berhasil menambahkan simple queue untuk client-01
15. Selanjutnya kita lakukan test bandwidth menggunakan aplikasi speedtest, seharusnya bandwidth yang dihasilkan oleh upload dan download adalah 1M sesuai dengan konfigurasi yang kita lakukan
Client-02 CLI
16. Sebelum kita melakukan konfigurasi queue simple total akumulasi pada client-02 pastikan terlebih dahulu berapa bandwidth yang didapat oleh client-02 dari ISP, Disini dapat kita lihat bahwa untuk upload (unggah) bandwidth yang kita dapatkan adalah 1,14 Mbps dan untuk download (unduh) 5,13 Mbps
17. Kemudian kita lakukan hal yang sama pada client-02, kita lakukan konfigurasi simple queue menggunakan cli untuk client yang kedua, konfigurasinya adalah queue simple add name=client-02 target=28.28.28.3 total-max-limit=512k
name disini saya memakai client tujuan yaitu client-02, kemudian target disini karena kita ingin melakukan limitasi berdasarkan client berarti disini targetnya adalah ip address dari client tersebut yaitu 28.28.28.3 kemudian total-max-limit disini kita tentukan total max-limit untuk upload dan download yaitu disini saya sama-sama menggunakan 512k . Kemudian kita lakukan pengecekan dengan menggunakan perintah queue simple print dan dapat kita lihat bahwa kita berhasil menambahkan simple queue untuk client-02
18. Setelahnya kita lakukan test bandwidth menggunakan aplikasi speedtest, seharusnya bandwicth yang dihasilkan oleh upload dan download adalah 512k sesuai dengan konfigurasi yang kita lakukan