Lab 7.1 Simple queue : Upload and Download
Agustus 26, 2021Halo, jadi pada pertemuan kali ini saya akan menjelaskan bagaimana cara mengkonfigurasi atau menyetting simple queue mikrotik limitasi bandwidth upload dan juga download, simak materinya baik-baik yaa!
QOS atau Quality of service memiliki fungsi untuk melakukan limitasi bandwidth. Limitasi bandwidth sendiri memiliki fungsi supaya client memiliki kapasitas bandwidth yang berbeda-beda, tergantung dengan yang kita mau. Limitasi bandwidth juga bisa dilakukan berdasarkan dengan koneksinya, contohnya seperti melimitasi bandwidth untuk browsing ataupun mengakses suatu video. QOS juga berfungsi untuk menghindari traffic monopoli jaringan. QOS yang ada di mikrotik ada terdapat 2 jenis yang pertama adalah simple queue yang kedua adalah queue tree.
Simple queue adalah manajemen yang paling mudah dibanding yang lainnya karena dia tidak memiliki pembatasan bandwidth berdasarkan rule rule tertentu, tidak berdasarkan extensi, koneksi ataupun website tertentu. Kemudian di router OS kita bisa melakukan limitasi bandwidth dengan berbagai cara baik dengan wireless access-list, hotspot user dsb. Limitasi bandwidth bisa digabung atau bisa berdasarkan extensi tertentu, jadi kita bisa menggabungkan keduanya baik simple queue dan queue tree jika kita ingin melakukan limitasi berdasarkan extension tertentu. Simple queue mengatur pembatasan bandwidth dengan hanya berdasarkan paramater ip atau host koneksi, paramater ip address ini bisa berupa target, ip client ataupun ip network.
Simple queue bisa melakukan limitasi bandwidth :
tx-rate client (upload)
rx-rate client (download)
tx-rx rate client (akumulasi)
untuk upload dan download sendiri biasanya digabung, sedangkan untuk akumulasi adalah sama rata jadi upload dan downloadnya sama. Ketika kita melakukan limitasi bandwidth biasanya terdapat sebuah indikator warna dari rule yang kita buat, terdapat beberapa warna, yaitu hijau 0% - 50 %, kuning 51% - 75 % dan merah 76 % - 100 %.
Setting Network VM
1. Langkah yang pertama disini kita akan melakukan penyettingan terhadap adapter network yang dipakai oleh virtual machine, terdapat 3 virtual machine yang saya pakai, yaitu untuk router, dan 2 client windows 7. Adapter network yang dipakai oleh router ada 2 yaitu adapter 1 terhubung dengan nat dan adapter 2 terhubung dengan host-only adapter #2. NAT berfungsi agar client terhubung dengan internet dengan menggunakan dhcp-client. Host-Only berfungsi supaya client-client yang terhubung dengan host-only ini hanya tergabung dengan host-only itu saja.
2. Kemudian untuk adapter network yang digunakan oleh Client-01 adalah host-only adapter #2 yang sama dengan router agar client terhubung dengan router
3. Selanjutnya begitu juga dengan Client-02 memakai host-only adapter #2 agar client terhubung dengan router
Konfigurasi Internet access
4. Kemudian disini kita melakukan pengecekan interface dengan menggunakan perintah interface print, dan dapat kita lihat bahwa terdapat 2 interface yang berjalan. Ether1 berjalan dan nantinya kita akan melakukan konfigurasi dhcp-client untuk meminta ip address dan Ether2 terhubung dengan client
5. Selanjutnya kita lakukan konfigurasi dhcp-client yang bertujuan untuk melakukan request terhadap ip address, perintahnya adalah ip dhcp-client add interface=ether1 disabled=no. Pastikan bahwa interface yang digunakan sudah kita setting nat. Selanjutnya jangan lupa untuk melakukan pengecekan dengan menggunakan perintah ip dhcp-client print dan dapat kita lihat bahwa router berhasil mendapatkan ip address yaitu 10.0.2.15 dengan menggunakan interface ether1
6. Setelah itu kita lakukan pengecekan apakah router sudah terhubung atau belum dengan internet, untuk pengecekannya kita lakukan ping ke google,com perintahnya adalah ping google.com dan dapat dilihat bahwa hasilnya adalah reply yang berarti router berhasil terhubung dengan internet
7. Kemudian kita buat ip address untuk interface yang menuju ke client, dengan menggunakan perintah ip address 28.28.28.1/24 interface=ether2 kemudian jangan lupa untuk melakukan pengecekan dengan menggunakan perintah ip address print dan dapat dilihat bahwa kita berhasil menambahkan ip address dengan menggunakan interface ether2
8. Selanjutnya kita lakukan konfigurasi Firewall Nat supaya ip private berubah menjadi ip public, dan client bisa terhubung dengan jaringan internet. Untuk konfigurasinya lakukan dengan menggunakan perintah ip firewall nat add chain=scrnat out-interfaces=ether1 action=masquerade. untuk out-interfaces pastikan bahwa interface yang didaftarkan adalah interface yang terhubung ke jaringan internet. Ip firewall nat berdasarkan source address akan di masqueradekan ke arah interface yang menuju ke luar yaitu ether1.
Client-01
9. Selanjutnya jangan lupa untuk melakukan konfigurasi ip address secara manual pada kedua client yang pertama untuk client satu terlebih dahulu, disini saya memakai ip address 28.28.28.2 dengan subnetmask /24 dan gateway 28.28.28.1
10. Kemudian saya akan melakukan ping terhadap ip gateway client terlebih dahulu, dengan mengetik perintah ping 28.28.28.1 dan dapat kita lihat bahwa hasilnya adalah reply yang berarti client dapat terhubung dengan router. Kemudian kita lakukan ping terhadap gateway yang ada di router kita yaitu 10.0.2.2 jika hasilnya reply berarti proses routing telah berhasil. Lalu kita melakukan ping terhadap google.com dan pastikan bahwa hasilnya adalah reply, dengan menggunakan perintah ping google.com yang berarti client terhubung ke jaringan internet dan terhubung dengan dns. Begitu juga ketika kita melakukan ping ke ip open source yaitu ping 8.8.8.8 hasilnya adalah reply, yang berarti kita terhubung ke internet
Client-02
11. Selanjutnya jangan lupa untuk melakukan konfigurasi ip address secara manual untuk client dua terlebih dahulu, disini saya memakai ip address 28.28.28.3 dengan subnetmask /24 dan gateway 28.28.28.1
12. Kemudian saya akan melakukan ping terhadap ip gateway client terlebih dahulu, dengan mengetik perintah ping 28.28.28.1 dan dapat kita lihat bahwa hasilnya adalah reply yang berarti client dapat terhubung dengan router. Kemudian kita lakukan ping terhadap gateway yang ada di router kita yaitu 10.0.2.2 jika hasilnya reply berarti proses routing telah berhasil. Lalu kita melakukan ping terhadap google.com dan pastikan bahwa hasilnya adalah reply, dengan menggunakan perintah ping google.com yang berarti client terhubung ke jaringan internet dan terhubung dengan dns. Begitu juga ketika kita melakukan ping ke ip open source yaitu ping 8.8.8.8 hasilnya adalah reply, yang berarti kita terhubung ke internet
Konfigurasi Simple Queue Upload and Download
Client-01 CLI
13. Sebelum kita lakukan limitasi bandwidth kita cek terlebih dahulu bandwidth yang kita dapat dari ISP berapa, jika kita belum melakukan limitasi bandwidth maka bandwidth yang digunakan masih defaultnya. Disini dapat kita lihat bahwa untuk upload (unggah) bandwidth yang kita dapatkan adalah 15,76 Mbps dan untuk download (unduh) 2,58 Mbps
14. Selanjutnya disini saya akan melakukan konfigurasi simple queue dengan menggunakan cli untuk client yang pertama, konfigurasinya adalah queue simple add name=client-01 target=28.28.28.2 max-limit=1M/1M
name disini saya memakai client tujuan yaitu client-01, kemudian target disini karena kita ingin melakukan limitasi berdasarkan client berarti disini targetnya adalah ip address dari client tersebut yaitu 28.28.28.2 kemudian max-limit adalah bandwidth yang akan kita limitasi baik untuk upload dan download, yang pertama untuk upload dan yang kedua untuk download 1M/1M. Kemudian kita lakukan pengecekan dengan menggunakan perintah queue simple print dan dapat kita lihat bahwa kita berhasil menambahkan simple queue untuk client-01
15. Selanjutnya lakukan pengujian pada speedtest pada client-01, dan dapat kita lihat bahwa bandwidthnya berkurang sesuai dengan konfigurasi kita tidak akan lebih dari 1Mbps. Bandwith yang dihasilkan memang tidak selalu sama persis dengan yang kita konfigurasi dikarenakan mungkin secara tidak langsung komputer sedang melakukan update terhadap suatu paket
Client-02 GUI
16. Kemudian kita akan melakukan limitasi bandwidth terhadap client-02, namun sebelum itu kita lakukan pengecekan terlebih dahulu terhadap bandwidth yang kita dapat dari ISP berapa, jika kita belum melakukan limitasi bandwidth maka bandwidth yang digunakan masih defaultnya. Disini dapat kita lihat bahwa untuk upload (unggah) bandwidth yang kita dapatkan adalah 9,42 Mbps dan untuk download (unduh) 3,79 Mbps
17. Setelah itu kita klik queues> simple queues > + kemudian kita tambahkan name disini saya memakai client tujuan yaitu client-02, kemudian target disini karena kita ingin melakukan limitasi berdasarkan client berarti disini targetnya adalah ip address dari client tersebut yaitu 28.28.28.3 kemudian max-limit adalah bandwidth yang akan kita limitasi baik untuk upload dan download, yang pertama untuk upload dan yang kedua untuk download 1M/2M.
18. Selanjutnya lakukan pengujian pada speedtest pada client-02, dan dapat kita lihat bahwa bandwidthnya berkurang sesuai dengan konfigurasi upload kita tidak akan lebih dari 1Mbps dan download tidak akan lebih dari 2Mbps. Bandwith yang dihasilkan memang tidak selalu sama persis dengan yang kita konfigurasi dikarenakan mungkin secara tidak langsung komputer sedang melakukan update terhadap suatu paket
19. Pada tampilan GUI kita juga bisa melihat tampilan bandwidth yang digunakan oleh client seperti gambar berikut ini : hijau 0% - 50 % bandwidth digunakan, kuning 51% - 75 % bandwidth digunakan dan merah 76 % - 100 % bandwidth digunakan.
0 Post a Comment