Lab 3.1 Konsep Bridge
April 17, 2021Lab 3.1 Konsep Bridge
Hello kalian semua, jadi pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan tentang konsep bridge, simak dulu yaa pembahasannya!
Bridge adalah teknik untuk menggabungkan beberapa port ethernet yang terdapat router pada mikrotik menjadi satu segment network. Dengan dilakukan bridging maka antar client yang berbeda network pun dapat saling terkoneksi, tapi jika masih dalam satu segment atau satu brdige. Interface yang dapat di brige adalah ethernet, wireless access point, vlan, Eoip, dan PPTP. Kelemahan dalam menggunakan bridge : sulit untuk mengatur prefik broadcast misalnya akibat virus, permasalahan pada satu segment akan membuat masalah di semua segment pada bridge yang sama, meningkatkan beban prefik akibat terjadinya simulasi prefikkarena penggunaan bandwith yang berlebihan, sulit untuk membuat fail over print dan sulit untuk melihat kuantitas link pada setiap segment. Konsep Bridge adalah menggabungkan dua atau lebih interface yang bertipe ethernet, seolah-olah berada dalam satu segment network yang sama, bridge juga bisa berjalan pada jaringan wireless. Bridge merupakan interface virtual.
1. Lakukan pengechekan pada interface yang digunakan, menggunakan perintah interface print. Disini terdapat ether 1- ether 4 disini kita akan bridge ether tersebut.
2. Selanjutnya kita buat interface bridge, dengan menggunakan perintah interface bridge add name=bridge-01, setelah itu lakukan pengechekkan menggunakan perintah interface bridge print dapat kita lihat bahwa status bridge adalah running (R).
- Selain itu kita juga bisa mengchekknya menggunakan perintah interface print, disini kita bisa lihat bahwa kita berhasil membuat interface bridge virtual
3. Kemudian, kita lakukan penambahan port bridge, ketika kita meremote menggunakan ether 1 ataupun ether lainnya maka winbox secara otomatis akan reconnect sendiri ketika menambahkan port bridge. Masukkan perintahnya yaitu :
ether 1 : interface bridge port add interface=ether1 bridge=bridge-01
ether 2 : interface bridge port add interface=ether2 bridge=bridge-01
ether 3 : interface bridge port add interface=ether3 bridge=bridge-01
ether 4 : interface bridge port add interface=ether4 bridge=bridge-01
Lakukan pengechekkan menggunakan perintah interface bridge port print dapat kita lihat disini bahwa interface bridge port berhasil dibuat. Pada flags dapat kita lihat dari ether 2- ether 4 statusnya adalah invalid (i) artinya tidak ada client atau kabel yang terhubung di port tersebut
4. Lakukan pengechekkan interface, menggunakan perintah interface print, ketika kita melakukan konfigurasi bridge maka status setiap ethernet adalah slave (S) yang artinya telah saling terhubung kedalam bridge
5. Setelah itu konfigurasi ip address menggunakan interface bridge, gunakan perintah ip address add address=28.28.28.1/24 interface=bridge-01 lakukan pengechekkan menggunakan perintah ip address print dapat kita lihat bahwa ip address sudah terbuat menggunakan interface bridge-01
6. Sebelum melakukan pengujian, kita konfigurasi ip static terlebih dahulu pada client, pastikan ip address yang digunakan satu network dengan router, subnetmask /24 dan menggunakan gateway ip router
7. Lakukan pengujian pada ethernet1 (RS), kemudian lakukan ping ke ip router yaitu ping 28.28.28.1 jika hasilnya reply maka artinya client sudah terhubung
8. Lakukan pengujian pada ethernet2 (RS), pindahkan kabel lan ke ether2, kemudian lakukan ping ke ip router yaitu ping 28.28.28.1 jika hasilnya reply maka artinya client sudah terhubung
9. Lakukan pengujian pada ethernet3 (RS),pindahkan kabel lan ke ether3, kemudian lakukan ping ke ip router yaitu ping 28.28.28.1 jika hasilnya reply maka artinya client sudah terhubung
0 Post a Comment