Lab 7.3 Simple queue : DST-Address

Halo, jadi pada pembahasan kali ini saya akan menjelaskan tentang konfigurasi simple queue dengan menentukan tujuannya atau destination-addr...

Halo, jadi pada pembahasan kali ini saya akan menjelaskan tentang konfigurasi simple queue dengan menentukan tujuannya atau destination-addressnya, simak baik-baik ya materinya!

Pada simple queue tersedia perintah yang dinamakan dengan destination yang biasanya digunakan untuk menentukan queue berdasarkan tujuan tertentu, biasanya dapat kita isi dengan single ip ataupun ip network. tergantung dengan jenis traffic yang mau dilewati. Konfigurasi simple queue jenis ini biasanya bertujuan agar segala limitasi yang dilakukan itu tidak terpengaruh dengan destination yang akan kita tuju. 

 Setting Network VM 

1. Langkah yang pertama disini kita akan melakukan penyettingan terhadap adapter network yang dipakai oleh virtual machine, terdapat 3 virtual machine yang saya pakai, yaitu untuk router, dan 2 client windows 7. Adapter network yang dipakai oleh router ada 2 yaitu adapter 1 terhubung dengan nat dan adapter 2 terhubung dengan host-only adapter #2. NAT berfungsi agar client terhubung dengan internet dengan menggunakan dhcp-client. Host-Only berfungsi supaya client-client yang terhubung dengan host-only ini hanya tergabung dengan host-only itu saja. 

2. Kemudian untuk adapter network yang digunakan oleh Client-01 adalah host-only adapter #2 yang sama dengan router agar client terhubung dengan router

3. Selanjutnya begitu juga dengan Client-02 memakai host-only adapter #2 agar client terhubung dengan router

Konfigurasi Internet access 

4. Kemudian disini kita melakukan pengecekan interface dengan menggunakan perintah interface print, dan dapat kita lihat bahwa terdapat 2 interface yang berjalan. Ether1 berjalan dan nantinya kita akan melakukan konfigurasi dhcp-client untuk meminta ip address dan Ether2 terhubung dengan client

5. Selanjutnya kita lakukan konfigurasi dhcp-client yang bertujuan untuk melakukan request terhadap ip address, perintahnya adalah ip dhcp-client add interface=ether1 disabled=no. Pastikan bahwa interface yang digunakan sudah kita setting nat. Selanjutnya jangan lupa untuk melakukan pengecekan dengan menggunakan perintah ip dhcp-client print dan dapat kita lihat bahwa router berhasil mendapatkan ip address yaitu 10.0.2.15 dengan menggunakan interface ether1

6. Setelah itu kita lakukan pengecekan apakah router sudah terhubung atau belum dengan internet, untuk pengecekannya kita lakukan ping ke google,com perintahnya adalah ping google.com dan dapat dilihat bahwa hasilnya adalah reply yang berarti router berhasil terhubung dengan internet

7. Kemudian kita buat ip address untuk interface yang menuju ke client, dengan menggunakan perintah ip address 28.28.28.1/24 interface=ether2 kemudian jangan lupa untuk melakukan pengecekan dengan menggunakan perintah ip address print dan dapat dilihat bahwa kita berhasil menambahkan ip address dengan menggunakan interface ether2

8. Selanjutnya kita lakukan konfigurasi Firewall Nat supaya ip private berubah menjadi ip public, dan client bisa terhubung dengan jaringan internet. Untuk konfigurasinya lakukan dengan menggunakan perintah ip firewall nat add chain=scrnat out-interfaces=ether1 action=masquerade. untuk out-interfaces pastikan bahwa interface yang didaftarkan adalah interface yang terhubung ke jaringan internet. Ip firewall nat berdasarkan source address akan di masqueradekan ke arah interface yang menuju ke luar yaitu ether1. 

Client-01

9. Selanjutnya jangan lupa untuk melakukan konfigurasi ip address secara manual pada kedua client yang pertama untuk client satu terlebih dahulu, disini saya memakai ip address 28.28.28.2 dengan subnetmask /24 dan gateway 28.28.28.1

10. Kemudian saya akan melakukan ping terhadap ip gateway client terlebih dahulu, dengan mengetik perintah ping 28.28.28.1 dan dapat kita lihat bahwa hasilnya adalah reply yang berarti client dapat terhubung dengan router. Kemudian kita lakukan ping terhadap gateway yang ada di router kita yaitu 10.0.2.2 jika hasilnya reply berarti proses routing telah berhasil. Lalu kita melakukan ping terhadap google.com dan pastikan bahwa hasilnya adalah reply, dengan menggunakan perintah ping google.com yang berarti client terhubung ke jaringan internet dan terhubung dengan dns. Begitu juga ketika kita melakukan ping ke ip open source yaitu ping 8.8.8.8 hasilnya adalah reply, yang berarti kita terhubung ke internet

Client-02

11. Selanjutnya jangan lupa untuk melakukan konfigurasi ip address secara manual untuk client dua terlebih dahulu, disini saya memakai ip address 28.28.28.3 dengan subnetmask /24 dan gateway 28.28.28.1

12. Kemudian saya akan melakukan ping terhadap ip gateway client terlebih dahulu, dengan mengetik perintah ping 28.28.28.1 dan dapat kita lihat bahwa hasilnya adalah reply yang berarti client dapat terhubung dengan router. Kemudian kita lakukan ping terhadap gateway yang ada di router kita yaitu 10.0.2.2 jika hasilnya reply berarti proses routing telah berhasil. Lalu kita melakukan ping terhadap google.com dan pastikan bahwa hasilnya adalah reply, dengan menggunakan perintah ping google.com yang berarti client terhubung ke jaringan internet dan terhubung dengan dns. Begitu juga ketika kita melakukan ping ke ip open source yaitu ping 8.8.8.8 hasilnya adalah reply, yang berarti kita terhubung ke internet

13,Sebelum kita lakukan limitasi bandwidth kita cek terlebih dahulu bandwidth yang kita dapat dari ISP berapa, jika kita belum melakukan limitasi bandwidth maka bandwidth yang digunakan masih defaultnya. Disini dapat kita lihat bahwa untuk upload (unggah) bandwidth yang kita dapatkan untuk client-01 adalah 34,72 Mbps dan untuk download (unduh) 32,73 Mbps

14. Kemudian kita cek juga bandwidth yang kita dapat dari ISP pada client-02, Disini dapat kita lihat bahwa untuk upload (unggah) 39,69 Mbps dan untuk yang download (unduh) 17,62 Mbps 

15.Selanjutnya kita lakukan konfigurasi simple queue dst-address untuk melakukan limitasi, berikut merupakan penjabaran dari konfigurasinya :

queue simple add name=client-01 target=28.28.28.2 max-limit=1M/2M

queue simple add name=client-02 target=28.28.28.3 max-limit=1M/3M

untuk client-01 disini saya menggunakan max-limit =1M/2M yang dimana artinya client akan mengakses internet dengan menggunakan kecepatan paling maksimal adalah 1M untuk upload dan 2M untuk download. 

untuk client-02 disini saya menggunakan max-limit =1M/3M yang dimana artinya client akan mengakses internet dengan menggunakan kecepatan paling maksimal adalah 1M untuk upload dan 3M untuk download. 

16. Selanjutnya lakukan pengujian terhadap kedua client dengan mengetest kecepatan internet yang ada di setiap client menggunakan aplikasi speedtest dan dapat kita lihat juga bahwa setiap client sudah berhasil terlimitasi bandwidthnya

Client-01

Client-02

17. Disini saya juga akan melakukan pengujian dengan mendownload salah satu file iso dari situs kartolo, Saya akan mendownload file centOS 8-1.1911 dengan file sizenya adalah 7G, dapat lihat bahwa ketika kita mendownload suatu file, kecepatan internetnya sudah berhasil kita limitasi yaitu tidak lebih dari 1M

18. Setelah itu kita lakukan pengecualian limitasi bandwidth untuk mengakses suatu website menggunakan ip address wesbite tersebut, yang dimana artinya adalah ketika client ingin mengakses suatu website maka bandwidthnya tidak akan terlimitasi dan akan berjalan secara lancar, sesuai dengan max-limit bandwidth yang diberikan. Untuk website yang saya akan gunakan disini adalah http://kartolo.sby.datautama.net.id/ 

19. Untuk melakukan pengecualian limitasi bandwidth kita harus mengetahui terlebih dahulu, berapakah ip address yang digunakan oleh website tersebut? untuk mengeceknya kalian bisa menggunakan cmd, kita masukan perintahnya nslookup kartolo.sby.datautama.net.id kemudian lihat pada bagian ip addressnya

Konfigurasi Simple Queue Dst-Address

20. Kemudian kita lakukan konfigurasi simple queue menggunakan dst-address, dst-address yang digunakan adalah ip address dari website yang tadi kita pilih, dengan ip address yang digunakan adalah 123.255.202.74. Untuk targetnya disini kita memakai ip network client, supaya semua client Perintah konfigurasinya adalah queue simple add name=down-local target=28.28.28.0/24 dst-address=123.255.202.74 max-limit=10M/100M. Selanjutnya kita check menggunakan perintah queue simple print dan dapat kita lihat bahwa queue dst-address sudah berhasil ditambahkan\

21. Setelah itu kita pindahkan simple queue yang barusan kita buat dari list nomor 2 menjadi list nomor 0, supaya konfigurasinya mengikuti simple queue yang pertama, caranya adalah dengan menggunakan perintah queue simple move numbers=2 destination=0 kemudian kita check lagi menggunakan perintah queue simple print dan dapat kita lihat bahwa queue dst-address sudah berhasil kita tambahkan

22. Kemudian kita lakukan pengujian dengan mendownload lagi salah satu file iso pada situs kartolo, disini saya menggunakan file ISO centOS.8.1.1911, dan dapat kita lihat bahwa ketika mendownload file iso dari situs kartolo limitasi bandwidthnya sudah bukan sebesar 1M lagi melainkan lebih dari itu



You Might Also Like

0 Post a Comment